02.33 | Posted in
a) Desimal

Sebelum mempelajari tentang bilangan biner, ada baiknya mengetahui tentang sistem

bilangan yang umum dipakai, yaitu desimal (bilangan basis 10). Perhatikan tabel

berikut:

Untuk menghitung suatu basis bilangan, harus dimulai dari nilai yang terkecil (yang paling kanan). Pada basis 10, maka kalikan nilai paling kanan dengan 100 ditambah dengan nilai dikirinya yang dikalikan dengan 10 1 , dst. Untuk bilangan dibelaang koma, gunakan faktor pengali 10-1 , 10-2 , dst.

b) Biner

Untuk bilangan biner (bilangan basis 2), perhatikan tabel berikut :

Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus ke kiri dengan 2 0 , 2 1 , 2 2 , dst.

Dari contoh diatas, menunjukkan bahwa bilangan biner 10110 sama dengan bilangan
desimal 22.

Dari dua sistem bilangan diatas, dapat dibuat rumus umum untuk mendapatkan nilai

desimal dari radiks bilangan tertentu :

Untuk mengkonversi bilangan desimal kebiner ada dua cara, perhatikan contoh

berikut :

c) Heksadesimal

Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, artinya ada 16 simbol yang

mewakili bilangan ini. Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan

heksadesimal :

Untuk konversi bilangan biner ke heksadesimal, perhatikan contoh berikut :

Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bil. heksadesimal 16A92.

Penulisan bilangan heksadesimal biasa juga ditambahkan dengan karakter “0x”

didepannya. Nilai 254316 sama nilainya dengan 0x2543.
d) Oktal

Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 simbol yang mewakili bilangan

ini. Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan oktal :

Jadi bil. biner 10110101010010010 sama dengan bil. oktal 265222.

Untuk konversi dari oktal ke heksadesimal, ubah terlebih dahulu bilangan oktal yang

akan dikonversi menjadi biner. Hal ini berlaku juga untuk konversi dari heksadesimal

ke oktal. Perhatikan contoh berikut :


��

Comments

0 responses to "Sistem Bilangan"